IMPLEMENTASI PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Suryaningsih, Fitria (2019) IMPLEMENTASI PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Skripsi thesis, Universitas Panca Marga Probolinggo.

[img]
Preview
Text
COVER SKRIPSI Fitria Suryaningsih.pdf

Download (32kB) | Preview
[img] Text
DAFTAR ISI Fitria Suryaningsih.pdf
Restricted to perpustakaan UPM

Download (24kB)
[img]
Preview
Text
RINGKASAN Fitria Suryaningsih.pdf

Download (64kB) | Preview
[img] Text
BAB I Fitria Suryaningsih.pdf
Restricted to perpustakaan UPM

Download (176kB)
[img] Text
BAB II Fitria Suryaningsih.pdf
Restricted to perpustakaan UPM

Download (472kB)
[img] Text
BAB III Fitria Suryaningsih.pdf
Restricted to perpustakaan UPM

Download (186kB)
[img] Text
BAB IV Fitria Suryaningsih.pdf
Restricted to perpustakaan UPM

Download (363kB)
[img] Text
BAB V Fitria Suryaningsih.pdf
Restricted to perpustakaan UPM

Download (92kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA Fitria Suryaningsih.pdf
Restricted to perpustakaan UPM

Download (92kB)

Abstract

Indonesia telah mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan komitmen yang kuat dan mengambil tindakan awal, termasuk menghubungkan sebagian besar target dan indikator SDGs ke dalam RJPMN. Program KOTAKU adalah salah satu program pemerintah pusat untuk mewujudkan sasaran RPJMN 2015-2019. Pemerintah juga berupaya agar dengan disalurkannya program KOTAKU ini diharapkan dapat memberikan hunian yang layak bagi masyarakat terutama bagi masyarakat dikawasan permukiman kumuh. Kota Probolinggo juga salah satu kota yang mengimplementasikan program KOTAKU sejak tahun 2016 dengan jumlah kawasan permukiman kumuh sekitar ± 173 Ha. Kecamatan Mayangan memiliki kawasan permukiman sedang dan ringan namun jika dibiarkan akan membuat kawasan permukiman dengan tingkat kekumuhan tinggi sehingga tak heran bila kecamatan mayangan termasuk dalam prioritas 2 dan 3 serta termasuk dalam flag 2. Sesuai dengan SDGs terdapat 2 dari 17 tujuan TPB/SDGs yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan Program KOTAKU, yaitu terdapat pada indikator ke-6 Menjamin Ketersediaan dan Manajemen Air dan Sanitasi secara Berkelanjutan, dan indikator ke-11 Menjadikan Kota dan Pemukiman Penduduk yang Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui bagaimana implementasi serta faktor pendukung dan penghambat Program KOTAKU dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengambilan sumber data dilakukan secara purposive dan snowball. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program KOTAKU di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo berjalan cukup efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari enam indikator pengukuran implementasi kebijakan melalui model pendekatan top-down yaitu ukuran dan tujuan kebijakan sudah ideal dengan sosiokulture masyarakat Kecamatan Mayangan; Sumber kebijakan di dukung oleh SDM yang kompeten, sumber daya finansial yang baik dan lancar, dan sumber daya waktu yang tepat; karakteristik badan pelaksana yang berkompeten dan memiliki spesialisasi di bidang masing-masing; sikap para pelaksana yang mendukung implementasi ini; lingkungan perekonomian yang mendukung, dari segi lingkungan politik tidak ada pengaruh dari kelompok politik dan segi lingkungan sosial masih ada masyarakat yang tidak siap diintervensi. Akan tetapi dilihat dari indikator komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana, ini lah yang membuat implementasi program KOTAKU di kecamatan Mayangan tidak berjalan efektif, karena masih kurangnya koordinasi dengan instansi atau lembaga yang terlibat sehingga menyebabkan beberapa kali terjadi tumpang tindih kebijakan. Faktor pendukung dari implementasi program KOTAKU adalah semua pihak dalam program KOTAKU terlibat secara produktif dan saling bekerjasama dengan baik; serta sumber daya manusia yang memiliki komitmen untuk memberdayakan masyarakat dan tim pelaksana ahli yang viii memiliki spesialisasi dibidangnya masing-masing. Sedangkan faktor penghambat yakni terdapat dua hambatan dari segi internal dan eksternal. Hambatan segi internal yakni masih kurangnya koordinasi dan pergantian staf dalam tim pelaksana. Sedangkan hambatan external adalah kelompok sasaran itu sendiri. Dalam implementasi program KOTAKU hanya 4 kelurahan yang memperoleh dana BDI tahun 2018 sebesar 1M untuk tiap-tiap BKM, namun yang tereaslisasi untuk pembangunan infrastruktur hanya sebesar 99,5%. Sehingga dengan begitu dapat dilihat pula bahwa dukungan yang diberikan program KOTAKU dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan terletak pada indikator ke-6, dukungan dari Program KOTAKU berupa pembangunan septitank komunal; sedangkan dukungan pada indikator ke-11 berupa pengurangan luas kawasan kumuh perkotaan, pembangunan atau rehabilitasi jalan (jalan paving blok dan jalan rabat beton), pembangunan atau rehabilitasi saluran drainase permukiman (saluran terbuka; saluran tertutup; gorong-gorong), pembangunan atau rehabilitasi sarana persampahan (gerobak/motor pengangkut sampah).

Item Type: Thesis ( Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Implementasi, Program KOTAKU, SDG’s, TPB
Subjects: Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
Divisions: Administrasi Publik
Depositing User: Admin Perpustakaan
Date Deposited: 30 Oct 2019 02:47
Last Modified: 30 Oct 2019 02:47
URI: http://repository.upm.ac.id/id/eprint/411

Actions (login required)

View Item View Item