HADIR, MOHAMMAD (2014) MENENTUKAN INTERVAL PERAWATAN YANG OPTIMAL PADA FORMING AND PRESS LINE MENGGUNAKAN METODE RELIABILITYel CENTERED MAINTENANCE II. Skripsi thesis, Universitas Panca Marga.
|
Text
COVER NEW 2 MOHAMMAD HADIR .pdf Download (34kB) | Preview |
|
![]() |
Text
DAFTAR ISI MOHAMMAD HADIR .pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (369kB) |
|
|
Text
ABSTRAK MOHAMMAD HADIR .pdf Download (107kB) | Preview |
|
![]() |
Text
BAB I RCM revisi2 MOHAMMAD HADIR .pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (165kB) |
|
![]() |
Text
BAB II revisi rcm MOHAMMAD HADIR .pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (827kB) |
|
![]() |
Text
BAB III RCM MOHAMMAD HADIR .pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (335kB) |
|
![]() |
Text
BAB IV MOHAMMAD HADIR .pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (1MB) |
|
![]() |
Text
BAB V MOHAMMAD HADIR .pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (261kB) |
|
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA RCM MOHAMMAD HADIR .pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (264kB) |
Abstract
PT. Kutai Timber Indonesia divisi Particle board, merupakan perusahahan yang memproduksi particle board. Sebagai perusahaan yang baru beroperasi selama kurang lebih tujuh tahun pencapaian produktivitas, efektifitas dan efisiensi harus terus ditingkatkan, salah satunya dengan meminimalisir kegagalan pada mesin. Dalam melaksanakan hal ini perlu dilakukan analisa untuk mengetahui dan manemukan faktor penyebab timbulnya kegagalan pada mesin untuk mendapatkan interval perawatan yang optimal. Metode yang digunakan adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Reliablity Centered Maintenance II (RCM II), pada analisa mode kegagalan dilakukan identifikasi mode kegagalan yang potensial, keparahan yang ditimbulkan, dan frekuensi kejadian. RPN (Risk Priority Number) adalah indikator kekritisan untuk tindakan koreksi yang sesuai dengan mode kegagalan. RPN diperoleh dari perkalian severity (keparahan efek), occurence (kejadian penyebab) dan detection (deteksi penyebab). Dari analisa penelitian ini nilai RPN tertinggi terjadi pada bearing shuttle belt conveyor, nilai terendah terjadi pada silo SL dan CL dan forming bunker SL, sedangakn hasil dari RCM II untuk mendapatkan kebijakan interval perwatan yang optimal. Kebijakan scheduled discard task pada shuttlebelt conveyor (belt) dengan interval 2183.61jam dan keandalan sebesar 89.17%. Kebijakan scheduled discard task pada shuttlebelt conveyor (bearing) dengan interval 255.96jam dan keandalan sebesar 95.18%. Kebijakan scheduled discard task pada discseparator dengan interval 11.92jam dan keandalan sebesar 98.38%. Kebijakan scheduled discard task pada Glue blender (motor) dengan interval 19.14jam dan keandalan 95.46%. Kebijakan scheduled on-condition pada Accleration belt (belt) task dengan interval 2920.39jam dan keandalan sebesar 78.9%. kebijakan komponen yang terakhir adalah kebijakan scheduled restoration task pada Hot press (main cylinder) dengan interval 3578.29jam dan keandalan sebesar 97.22%.
Item Type: | Thesis ( Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Failure Mode and Effect Analysis, reliability, reliability centered maintenance II |
Subjects: | Fakultas Teknik |
Divisions: | Teknik Industri |
Depositing User: | Admin Perpustakaan |
Date Deposited: | 21 Feb 2025 06:21 |
Last Modified: | 21 Feb 2025 06:21 |
URI: | http://repository.upm.ac.id/id/eprint/5164 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |