OPTIMALISASI LAMA WAKTU FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN KUDA SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN

BASHAFI, AHMAD (2020) OPTIMALISASI LAMA WAKTU FERMENTASI DALAM PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN KUDA SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN. Skripsi thesis, Universitas Panca Marga Probolinggo.

Preview	Text COVER SKRIPSI AHMAD BASHAFI.pdf Download (306kB) | Preview
	Text DAFTAR ISI AHMAD BASHAFI.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (70kB)
Preview	Text ABSTRAK AHMAD BASHAFI.pdf Download (65kB) | Preview
	Text BAB I AHMAD BASHAFI.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (91kB)
	Text BAB II AHMAD BASHAFI.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (285kB)
	Text BAB III AHMAD BASHAFI.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (141kB)
	Text BAB IV AHMAD BASHAFI.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (4MB)
	Text BAB V AHMAD BASHAFI.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (68kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA AHMAD BASHAFI.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (80kB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisa optimalisasi lama waktu fermentasi dalam pembuatan biogas dari kotoran kuda sebagai energi terbarukan, kotoran kuda saat ini belom dimanfaatkan secara maksimal sehingga peneliti memilih untuk memanfaatkan kotoran kuda, di Probolinggo tepatnya di daerah Alastengah Kecamatan Besuk, terdapat ternak kuda sebagai bahan baku utama pembuatan biogas. Biogas ialah campuran dari beberapa gas dengan sebuah komponen utama seperti gas metana dan juga gas karbon dioksida. Dan salah satu contoh dari biogas ialah dari kotoran kuda yang bisa digunakan untuk membuat api dari gas metana, penggunaan biogas sebagai pembangkit listrik dan bisa digunakan sebagai bahan bakar minyak yang lebih spesifik. Terdapat beberapa tahapan proses dalam pembuatan biogas dari kotoran kuda yaitu survei lokasi, pengambilan kotoran kuda, pencampuran, fermentasi, dan pembakaran. Penelitian ini menganalisa proses pembakaran biogas dari kotoran kuda dengan 3 variasi fermentasi dengan total kotoran kuda 5 kg, dan variasi yang pertama berat kotoran 5 kg kuda dan 7,5 liter air, variasi yang kedua 5 kg kuda dan 5 liter air, dan variasi yang ke tiga 5 kg kuda dan 2,5 liter air. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa nyala api tertinggi ada pada campuran air 5 liter dan kotoran kuda 5 kg yaitu 62,4 mm, dan nyala api sedang ada pada campuran air 2,5 liter dan kotoran kuda 5 kg yaitu 43,9 mm, sedangkan yang terendah terdapat pada campuran air 7,5 liter dan kotoran kuda 5 kg yaitu 34,2 mm.

Actions (login required)

View Item