NURYAHMAN, (2021) ANALISIS EFEKTIVITAS PEMELIHARAAN UNIT SHIP UNLOADER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) (Studi Kasus di PT. PJB UP Paiton). Skripsi thesis, Universitas Panca Marga.
|
Text
COVER SKRIPSI NURYAHMAN.pdf Download (27kB) | Preview |
|
Text
DAFTAR ISI NURYAHMAN.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (473kB) |
||
|
Text
ABSTRAK NURYAHMAN.pdf Download (294kB) | Preview |
|
Text
BAB 1 NURYAHMAN.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (475kB) |
||
Text
BAB 2 NURYAHMAN.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (702kB) |
||
Text
BAB 3 NURYAHMAN.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (214kB) |
||
Text
BAB 4 NURYAHMAN.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (1MB) |
||
Text
BAB 5 NURYAHMAN.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (188kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA NURYAHMAN.pdf Restricted to perpustakaan UPM Download (296kB) |
Abstract
Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang sampai kondisi yang bisa diterima.Tingginya angka kerusakan (tahun 2020 ship unloader unit 1 sebanyak 9 kali breakdown, ship unloader unit 2 sebanyak 5 breakdown) berakibat nilai OEE-nya rendah. Tingkat keandalan ship unloader beresiko tidak tercapai karena memenuhi tuntutan target pembongkaran batu bara.Tujuan penelitian untuk menentukan tingkat efektivitas sistem pemeliharaan pada unit ship unloader, faktor penyebab ketidakefektivan, dan usaha untuk menaikkan efektivitas pemeliharaan ship unloader dengan penerapan OEE dan RCM. Metode penelitian menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Reliability Centered Maintenance (RCM). Hasil penelitian menunjukkan tingkat efektivitas sistem pemeliharaan ship unloader periode Januari-Juni 2020 tergolong rendah dengan nilai OEE ship unloader unit 1 rata-rata sebesar 5%, sedangkan nilai OEE ship unloader unit 2 rata-rata sebesar 6%, dimana nilai OEE tersebut masih jauh dibawah standar Japan institute of plant maintenance yaitu sebesar 85%. Faktor penyebab ketidakefektivan karena rendahnya nilai availability rate pada unit 1 (26%) dan unit 2 (28%), rendahnya nilai performance rate pada unit 1 (26%) dan unit 2 (25%), serta rendahnya nilai quality rate pada unit 1 (80%) dan unit 2 (82%). Hasil analisis dengan metode RCM untuk menaikkan efektivitas unit ship unloader meliputi hasil penyusunan FMEA ada 7 komponen yang perlu dipelihara dengan tepat, dari hasil LTA kegagalan komponen pada unit ship unloader sebagian besar (69%), komponen berada pada kategori outage problem (B) sejumlah 18 komponen menjadi penyebab kegagalan total pada unit tersebut, sedangkan kategori hidden failure (D/C) sebesar 19% dengan jumlah 5 komponen, untuk kategori A (Safety problem) sebesar 12% dengan jumlah 3 komponen. Sedangkan hasil pemilihan tindakan dengan metode RCM, terdapat 17 komponen unit ship unloader yang direncanakan tindakan Condition directed, 3 komponen dengan tindakan Time directed, dan 6 komponen tindakan Finding failure.
Item Type: | Thesis ( Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis, Metode, Overall Equipment Effectiveness (OEE), Reliability Centered Maintenance (RCM) |
Subjects: | Fakultas Teknik |
Divisions: | Teknik Industri |
Depositing User: | Admin Perpustakaan |
Date Deposited: | 23 Dec 2022 02:06 |
Last Modified: | 23 Dec 2022 02:06 |
URI: | http://repository.upm.ac.id/id/eprint/3366 |
Actions (login required)
View Item |