Apriliansah, Feri (2023) PERAN DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (PPPA) DALAM MENANGANI GELANDANGAN PENGEMIS (GEPENG) DI KOTA PROBOLINGGO. Skripsi thesis, Universitas Panca Marga.
|
Text
COVER SKRIPSI Feri Apriliansah.pdf Download (43kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI Feri Apriliansah.pdf Download (11kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK Feri Apriliansah.pdf Download (7kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I Feri Apriliansah.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II Feri Apriliansah.pdf Download (181kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III Feri Apriliansah.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV Feri Apriliansah.pdf Download (365kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V Feri Apriliansah.pdf Download (11kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA Feri Apriliansah.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text
SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIASI.pdf Download (223kB) | Preview |
Abstract
Masalah kependudukan merupakan salah satu sumber masalah sosial yang penting, karena pertambahan penduduk dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan pembangunan, apalagi jika pertambahannya tersebut tidak terkontrol secara efektif. Dampak dari pertambahan penduduk ditandai dengan adanya suatu keadaan yang selalu tidak merata, terutama mengenai sumber-sumber penghidupan masyarakat yang semakin terbatas. Pertambahan jumlah penduduk tersebut disebabkan oleh adanya tingkat kelahiran yang tinggi dibandingkan dengan tingkat kematian yang rendah, dan juga peluang kerja yang sangat kecil sebagai akibat dari perubahan era globalisasi menuju era pasarbebas yang menuntut setiap individu untuk memperjuangkan hidupnya. Dampak dari pembangunan tersebut ialah dampak negatif dan positifnya yang sangat sulit untuk dihindari sehingga diperlukan usaha untuk mengembangkan dampak positifnya serta mengurangi salah satu dampak negatifnnya. Salah satunya adalah gelandangan pengemis, gelandangan pengemis merupakan salah satu dampak negatif pembangunan, khususnya pembangunan perkotaan. Kemiskinan merupakan salah satu tantangan dan ancaman yang sering dihadapioleh negara-negara berkembang. Pada setiap masyarakat, telah tumbuh kelompok-kelompok sosial, baik yang berbasis agama, lingkungan dan aktivitas, yang merupakan sumber bagi keluarga. Dari kebijakan dan perlindungan hak gelandangan pengemis yang telah dibuat, pemerintah telah menunjukkan dengan ditetapkannya Undang-Undang (UU) No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada tanggal 22 Oktober 2002.Dengan UU ini maka pemerintah bertanggung jawab untuk melakukan tindakan-tindakan baik secara hukum, politik, ekonomi maupun sosial untuk menjamin pelaksanaan perlindungan anak dari segala bentuk tindak kekerasan dan diskriminasi.Anak merupakan tunas, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri-ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. Oleh karena itu, mereka hendaknya diberikan kesempatan yang seluas-luasnya, agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental spiritual, emosional, intelektual maupun sosial. Selain itu adanya kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan segenap potensinya, sehingga pelaku gelandangan pengemis tersebut menjadi individu yang cerdas, kreatif dan mandiri.
Item Type: | Thesis ( Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Fakultas Sosial dan Ilmu Politik |
Divisions: | Administrasi Publik |
Depositing User: | Admin Perpustakaan |
Date Deposited: | 24 Feb 2024 03:44 |
Last Modified: | 24 Feb 2024 03:44 |
URI: | http://repository.upm.ac.id/id/eprint/4324 |
Actions (login required)
View Item |